Catatan Ikhsanudin ke Inggris Raya (1)
Oleh: Safitri Rayuni-,- Inggris, sejak adanya peristiwa WTC di AS (9/11/2001) semakin berupaya untuk berakrab-akrab ria dengan dunia Islam. Begitu kata Drs Ikhsanudin M.Hum, Purek I Universitas Muhammadiyah Pontianak membuka kisah lawatannya ke Inggris Raya selama 19 hari menghadiri kegiatan Engaging with Muslim World.
Engaging with Muslim World yang digelar pemerintah Inggris menurut Ikhsanudin semula dilakukan untuk mempresentasikan eksistensi negeri Inggris yang semakin banyak memiliki penduduk muslim. Namun pada akhirnya, terfokus pada kepentingan diplomasi luar negeri Mr Tony Blair.
Indonesia, negeri yang berpenduduk muslim terbesar di dunia menjadi salah satu tujuan engaging atau jalinan kerjasama. “Partner utama untuk keperluan tersebut di Indonesia tentu saja organisasi Islam terbesar, yakni Muhammadiyah dan NU,” kata Ikhsan.
Dengan Muhammadiyah, kedutaan besar Inggris di Jakarta sangat sering berkomunikasi. Salah satu program yang dihasilkan adalah lawatan para Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, dan para rektor Universitas Muhammadiyah ke Inggris Raya atau United Kingdom (UK).
Kegiatan ini secara operasional diserahkan kepada Abdul Mu’ti selaku Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah. Mu’ti kata Ikhsan sekarang terlihat menjadi salah satu ‘konsultan’ bagi British Council, selaku pelaksana program. Ikhsan sendiri berangkat mewakili rektorat UMP, sebab diperkirakan pada saat keberangkatan ke Inggris, Rektor UMP sedang sedang menunaikan ibadah haji di tanah Mekkah. Ikhsan pun mengikuti berbagai kegiatan persiapan sejak awal keberangkatan melawat hingga tiba di tempat tujuan.
Sebelumnya, para delegasi Muhammadiyah ini melakukan briefing awal di tiga tempat. di Universitas Muhammadiyah (UM) Makasar, UM Mataram dan UM Yogyakarta. Terakhir, briefing di Jakarta pada 25 November 2005 lalu. Briefing ini berfungsi menjaring gagasan-gagasan dan kebutuhan para delegasi mengenai apa yang mereka akan pelajari di UK. Tak hanya itu, briefing juga berfungsi untuk pemberitahuan mengenai dokumen dan perlengkapan yang harus disiapkan oleh para delegasi. *